Ayat kursi merupakan satu dari ribuan ayat yang ada dalam
al-Quran. Ia merupakan ayat yang paling agung dalam al-Quran, yang di dalamnya
terdapat nama Allah subhanahu wa ta'ala yang teragung yaitu al-Hayyu dan
al-Qayyuum. Di dalamnya terdapat pula dalil dan penjelasan akan
sifat-sifat, keaguangan serta kekuasaan-Nya serta penjelasan tentang tiga
tauhid. Ia adalah salah satu ayat yang dianjurkan untuk selalu dibaca, yang
mana Rasulullah sholallahu 'alaihi wassalam menjanjikan surga bagi orang
yang senantiasa membacanya selepas shalat fardhu.
Karena besarnya keutamaan dan agungnya kandungan ayat
ini, para uama membahasnya dengan panjang lebar dalam kitab-kitab tafsir
mereka. Bahkan, sebagian ulama membuat tulisan khusus untuk membahas ayat yang
agung ini, semisal Ibnu Katsir rohimahulloh atau ulama-ulama yang
sebelum maupun sesudahnya.
Maka, berdasar dengan hal itu pula, kali ini penulis akan
meringkas - dengan memohon taufiq dan hidayah dari Allah - apa yang pernah
ditulis oleh para ulama yang telah disebutkan di atas dalam mengungkap
kebesaran ayat ini.
Keutamaan Ayat Kursi
Ayat Kursi merupakan ayat yang paling agung dalam
al-Quran lantaran berbagai kandungan dan keutamaan ayat tersebut yang tidak ada
pada ayat-ayat yang lain sangatlah besar, diantaranya :
1. Ayat kursi adalah ayat yang paling utama dan paling agung
di dalam al-Quran
Sebagaimana
dalam hadits yang bersumber dari sahabat yang mulia Ubay bin Ka'ab radhiallahu
'anhu, bahwa Nabi sholallahu 'alaihi wassalam pernah bertanya
kepadanya "Ayat apakah yang paling agung di dalam al-Quran?" Ubay
menjawab, "Allah dan Rasul-Nya yang lebih mengetahui" Rasulullah pun
mengulangi pertanyaannya beberapa kali, kemudian Ubay menjawab "Ayat
Kursi" Maka belaipun bersabda "Mudah-mudahan ilmu ini menjadi
kenikmatan atasmu, wahai Abul Mundzir! Demi Allah yang diriku berada di
tangan-Nya, sungguh ayat Kursi ini nanti akan mempunyai lisan dan dua bibir
yang bertasbih mensucikan Allah di sisi tiang 'Arsy" (HR. Muslim : 810).
2. Barang siapa yang membaca arti Kursi sesuai menunaikan
shalat fardhu maka akan dimasukkan oleh Allah subhanallahu wa ta'ala ke
surga-Nya
Dari
Abu Umamah rodhiallahu 'anhu ia berkata, Rasulullah sholallahu
'alaihi wassalam bersabda : "Barang siapa membaca ayat Kursi tiap-tiap
selesai shalat fardhu, maka tidak ada yang mencegahnya masuk surga kecuali
kematian".
3. Ayat Kursi sebagai do'a perlindungan dari gangguan setan
Sebagaimana
dalam kisah Abu Hurairah rodhiallahu 'anhu ia berkata :
"Tatkala
Rasulullah sholallahu 'alaihi wassalam mengamanahiku untuk menjaga zakat,
datanglah seseorang dan dia pun mengambil segenggam makanan, maka aku
menangkapnya dan aku katakan : 'Aku akan melaporkanmu kepada Rasulullah!' Orang
itu berkata : 'Sesungguhnya aku sangat membutuhkannya untuk menanggung
keluargaku.' Maka aku pun melepaskannya. Ketika pada hari, Nabi sholallahu
'alaihi wassalam bertanya, 'Wahai Abu Hurairah! Apa yang dilakukan
tawananmu semalam?' aku menjawab : 'Wahai Rasulullah, dia mengeluh kebutuhannya
dan keluarga yang ditanggungnya, maka aku mengasihani dan melepaskannya'.
Beliau bersabda: 'Ketahuilah, sesungguhnya ia telah berdusta kepadamu, dan
sungguh ia akan kembali lagi'. Dan benar, ia pun kembali lagi. Maka pada kali
ketiga ia tertangkap, ia berkata : 'Lepaskan aku! Aku akan mengajarimu beberapa
kalimat yang dengannya Allah akan memberikan manfaat kepadamu.' aku berkata :
'apa itu?' orang itu berkata : 'Allahu laa ilaha illaa huwal hayyul
qayyuum... (sampai terakhir. Sungguh, engkau akan senantiasa mendapat
penjagaan dari Allah subhanahu wa ta'ala dan setan tidak akan
mendekatimu sampai pagi.' maka ia pun melepaskannya. Ketika mengetahuinya,
Rasulullah sholallahu 'alaihi wassalam bersabda 'Ketahuilah!
Sesungguhnya ia telah berkata jujur kepadamu padahal ia adalah pendusta.
Tahukah engkau, siapa yang engkau ajak bicara selama tiga hari itu?' aku
menjawab : 'tidak'. Beliau bersabda : 'Itu adalah setan'" (HR. Bukhori
2311)
Ibnu
Taimiyyah rohimahulloh berkata : "Apabila manusia membaca
ayat Kursi dengan kejujuran tatkala ia diganggu oleh setan maka ayat Kursi
tersebut akan mengusirnya" (al-Furqon hlm. 140)
Kapan Ayat Kursi dianjurkan untuk dibaca?
Pada asalnya dianjurkan kepada seorang muslim
memperbanyak membaca ayat-ayat al-Quran kapanpun dan dimana pun, terutama ayat
Kursi ini, karena kebutuhan mereka yang mendesak akan ayat ini juga terhadap
tauhid dan pengagungan mereka kepada Allah subhanahu wa ta'ala yang
terkandung di dalamnya. Akan tetapi, ada waktu-waktu tertentu yang Rasulullah sholallahu
'alaihi wassalam lebih menekankan lagi untuk membaca ayat Kursi pada waktu
tersebut, dan itu dapat kita ketahui dari hadits-hadits yang telah kita
sebutkan tatkala membahas tentang keutamaan-keutamaan ayat Kursi, di antaranya
:
1. Pada pagi dan sore hari
2. Setelah selesai menunaikan shalat fardhu
3. Ketika hendak tidur
4. Ketika hendak berlindung dari gangguan jin
Catatan : yang diharapkan bukanlah
sekedar membaca dan mengulang-ulang tanpa merenungi maknanya serta mengkaji
maksud dan tujuannya. Allah subhanahu wa ta'ala berfirman : "Maka
tidakkah mereka menghayati al-Quran?.." (QS. Muhammad[47]: 24)
Maka bagaimana dengan ayat yang paling agung dan paling
utama dalam al-Quran?
Kandungan Ayat Kursi
Dalam tafsirnya (Bada'i'u at-Tafsir 1/190) Ibnul
Qayyim rohimahulloh berkata "Dalam ayat ini Allah menyebutkan al-hayyah
(yang Maha Hidup) yang mana ia adalah asal dari semua sifat-sifat Allah dan
Allah mengiringi penyebutan sifat hayyah tersebut dengan menyebutkan
sifat al-Qayyum yang menafikkan sifat-sifat yang kurang bagi Allah
seperti tidur, mengantuk, lemah, dan yang selainnya. Kemudian Allah Ta'ala
menyebutkan kesempurnaan kekuasaan-Nya tidak ada yang memintakan syafa'at
kepada-Nya seorang pun kecuali yang diizinkan. Kemudian Allah menyebutkan
keluasan ilmu-Nya, lantas mengirinya dengan firman-Nya bahwa tidak ada jalan
bagi makhluk untuk mengetahui sesuatu kecuali jika Allah menghendakinya.
Kemudian Allah menyebutkan keagungan Kursi-Nya yang menunjukkan akan kebesaran
dan ketinggian penciptanya yaitu Allah dan itu semua Allah sebutkan sebagai muqaddimah
sebelum Allah menyebutkan dua nama-Nya yang mulia yang menunjukkan atas
ketinggian dan keagungan Allah subhanahu wa ta'ala (yaitu al-'aliy
al-'azhim)".
Faedah-Faedah dari Ayat Kursi
1.
Menetapkan lima nama
bagi Allah, yaitu : Allah, al-hayyu, al-qayyum, al-'aliy dan al-'azhim
serta sifat-sifat yang terkandung di dalamnya
2.
Menetapkan bahwa Allah
subhanahu wa ta'ala saja yang berhak diibadahi
3.
Batalnya cara-cara kaum
musyrikin yang mempersekutukan Allah subhanahu wa ta'ala dan menjadikan
tuhan-tuhan yang disembah bersama Allah.
4.
Allah tidak butuh kepada
makhluk-Nya, bahkan segala sesuatu sangat butuh kepada Allah subhanahu wa
ta'ala.
5.
Meniadakan sifat
mengantuk dan tidur bagi Allah Ta'ala. Hal itu karena kesempurnaan
kehidupan-Nya dan berdiri sendiri dalam mengurus makhluk-Nya
6.
Cakupan kekuasaan Allah subhanahu
wa ta'ala yang sempurna dan meliputi segala sesuatu.
7.
Hendaknya manusia ridho
dengan ketentuan dan taqdir Allah subhanahu wa ta'ala dan tidak boleh 'ujub
(membanggakan diri) dengan apa yang ia peroleh, karena sesungguhnya semua itu
hanya dari Allah subhanahu wa ta'ala.
8.
Menetapkan adanya
syafa'at dengan izin dari Allah subhanahu wa ta'ala.
9.
Menetapkan luasnya ilmu
Allah yang meliputi segala sesuatu dan tidak ada yang luput dari ilmu-Nya
10.
Haramnya menanyakan
tentang hakikat sifat dan zat Allah
11.
Besarnya Kursi Allah,
terlebih Zat yang menciptakannya
12.
Menetapkan ketinggian
Allah subhanahu wa ta'ala yang azali dan abadi. Allah Maha Tinggi dengan
zat, sifat, dan kekuasaanNya
13.
Mentapkan bahwa Allah subhanahu
wa ta'ala berada di atas langit, beristiwa' di atas 'Arsy dan tidak boleh
mengatakan Allah subhanahu wa ta'ala berada dimana-mana.
Wallahu Ta'ala A'lam
(Sumber : Buletin Al-Furqon, tahun ke-5, volume 7, no.2)
0 Komentar
Silahkan meninggalkan komentar.
Kritik & Saran. Terimakasih atas kehadiran dan juga ukiran jejak Anda.