Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2014

Yogyakarta, Yogjakarta, Jogja, Yogja, atau Ngayogyakarta?

Bismillah, Kadang saya atau juga Anda atau diantara kita :-) masih bingung penulisan juga pengucapan salah satu kota istimewa di Indonesia ini, yaitu Yogyakarta - Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Tak masalah, hanya saja harus ada standar khusus untuk menentukan penulisan khususnya untuk sesuatu yang resmi misalkan menulis Kartya Tulis Ilmiah atau yang lainnya. Jadi, coba simak pembahasan singkat berikut yang saya ambil dari situs YogYes.com *: Banyak orang menyebut Yogyakarta dengan nama berbeda-beda. Orang-orang tua menyebut Ngayogyakarta, orang-orang Jawa Timur dan Jawa Tengah menyebut Yogja atau Yojo. Disebut Jogja dalam slogan Jogja Never Ending Asia. Belakangan muncul sebutan baru, yaitu Djokdja. Sekilas memang membingungkan, namun menunjuk pada daerah yang sama. Lalu, bagaimana bisa kisahnya sampai nama kota ini bisa begitu bervariasi? Paling tidak, ada 3 perkembangan yang bisa diuraikan. Nama Ngayogyakarta dipastikan muncul tahun 1755, ketika Pangeran Mangkubum...

Air Bercampur Debu Vulkanik Untuk Wudhu?

Pertanyaan : Assalamualaikum. Saya mau tanya ketika terjadi erupsi gunung kelud,banyak diantara rumah yang diliputi debu vulkanik. Termasuk rumah saya. Suatu saat turun hujan, lantas, debu yang ada diatas genteng berubah menjadi lumpur dan masuk kedalam rumah karena adanya genteng rumah yang bocor. Sebagian dari air/ lumpur tersebut masuk dan mencampuri air sumur kami. Hasilnya ketika kami menggunakan air tersebut, warnanya menjadi keruh dan tidak jernih. Pertanyaannya, apakah air tersebut bisa secara hukum digunakan untuk berwudhu dan mandi? dan apakah air tersebut aman untuk digunakan, mengingat adanya campuran dari debu Vulkanik yang ada di dalam air tersebut? Dari: Ridhwan (mrp….@gmail.com)  Bismillah was shalatu was salamu ‘ala rasulillah, amma ba’du, Terdapat kaidah dalam ilmu fiqh yang disebutkan ulama: الأَصْلُ فِي الأَشْيَاءِ الطَّهَارَةُ “ Hukum asal segala sesuatu adalah suci ” Kaidah ini berdasarkan firman Allah: ...

Nostalgia, kangen handphone jadul...

Bismillah, Melihat foto handphone jadul (jaman dulu) atau hp lama yang pernah saya punya menjadi ingat masa lalu dan kadang ingin memilikinya lagi. Entah kenapa bisa merasa kangen, entah pada suasana zaman dulu, entah pada keadaan masa lalu, atau pada "perjuangan" utak-atiknya. Kalau ditinjau dari fitur atau fasilitas dan kecanggihan yang dimiliki perangkat jadul dan perangkat di masa kini apa lagi Android , maka hp jadul tersebut mungkin tidak ada apa-apanya tapi entah rasa apa yang dapat menghadirkan rasa rindu itu? Atau mungkin karena masih awal mengenal teknologi? dan melakukan eksperimen-eksperimen yang bagi saya masih sangat baru dan menarik. Banyak hal yang tidak saya tahu ketika itu menjadi tahu dan kini menjadi biasa? walau di kini ada yang baru tak terasa "wah" seperti dulu. Ahh, entah aku tak tahu kenapa rindu ini menderu. Atau... proses itu terasa indah ketika kita sudah melaluinya? bukan ketika mengalaminya? Ya, itu tepatnya tapi untuk mer...

Update: Beranda perangkat Android

Gambar
Bismillah, Berikut adalah update  beranda atau tampilan utama perangkat Android saya ( admin karyafikri.blogspot.com) hanya sebagai pengisi posting blog yang lengang ini: Beranda perangkat android saya Dapat sobat bandingkan dengan tampilan sebelumnya pada bulan oktober tahun lalu, silahkan klik di sini . Sekian update  kali ini, silahkan kunjungi blog sebelah yang berisi tentang review aplikasi dan permainan khususnya untuk perangkat Android di sini (rev-all.blogspot.com) Untuk update tampilan dan aplikasi-aplikasi yang saya gunakan di homescreen silahkan cek di sini .

Hikmah meletusnya gunung Kelud 13-14 Februari 2013

Bismillah, Alhamdulillah, semoga sholawat dan salam tetap tercurahkan kepada Nabi Muhammad sholallahu 'alaihi wassalam.  Telah kita ketahui bersama bahwa pada malam 13 Robiul Akhir 1435 Hijriah atau 13 Februari 2013 Masehi, pada sekitar pukul 11.00 WIB gunung kelud mengalami erupsi atau meletus. Berita terus bergulir hingga kini, abu vulkanis yang mencuat dari gunung tersebut hingga 200juta kubik. Dan hikmah dibalik menyebarnya abu tersebut bahkan hingga ke jawa tengah dan jawa barat adalah tersebarnya abu vulkanis sehingga tidak akan menumpuk di wilayah sekitar gunung kelud saja. Dapat kita bayangkan bagaimana jika abu vulkanis yang kini sudah tersebar ke banyak wilayah pulau jawa bahkan Bali dan Madura hanya menumpuk pada Kediri, Blitar atau Tulungagung saja? Mungkin karisidenan Kediri akan menjadi lautan abu! Subhanallah dan Alhamdulillah, ALLAH benar Maha Adil dan semua ini adalah atas kehendak dan izinNYA. Lagi, dibalik hikmah meletusnya gunung kelud adalah tanda kep...