Header Kanan

Macam-macam Majas

Majas adalah gaya bahasa yang digunakan pengarang untuk mengekspresikan buah pikiran yang terpendam dalam jiwanya.

Macam-macam Majas
Secara garis besar majas dapat dibedakan menjadi empat kelompok, yaitu:


A. Majas Perbandingan

1. Personifikasi
2. Metafora
3. Eufimisme
4. Sinekdoke
5. Alegori
6. Hiperbola
7. Simbolik
8. Litotes
9. Alusio
10.Asosiasi
11.Derifrasi
12.Metonomia
13.Antonomasia
14.Tropen
15.Parabel
16.Alusio

B. Majas Pertentangan
1. Antitesis
2. Paradoks
3. Okupsi
4. Kontradiksi
5. Anakronisme
6. Internimis

C. Majas Penegasan

1. Pleonasme
2. Repetisi
3. Pararelisme
4. Tautologi
5. Simentri
6. Enumerasia
7. Klimaks
8. Anti klimaks
9. Retorik
10.Koreksio
11.Asidenton
12.Paksidenton
13.Eksklamasio
14.Preterito
15.Interupsi
16.Inversi
17.Elipsis

D. Majas Sindiran
1. Ironi
2. Sinisme
3. Sarkasme

++_*_++


A. MAJAS PERBANDINGAN
1) Personifikasi
Adalah majas yang melukiskan sesuatu dengan memberikan sikap-sikap yang dimiliki oleh manusia (memberisifat seperti manusia pada suatu benda), sehingga seolah-oleh mempunyai sifat seperti manusia/ benda hidup.
Contoh:
- Baru 3km berjalan mobilnya sudah batuk-batuk
- Bulan tampak malu-malu

2) Metafora
Adalah majas perbandingan yang melakukan sesuatu dengan perbandingan langsung dan tepat atas dasar sifat yang sama atau hampir sama
Contoh:
- Raja siang telah pergi ke peraduannya. (matahari)
- Dewi malam telah keluar dari balik awan. (bulan)
- Remaja adalah tulang punggung negara. (kekuatan/ harapan bagi masa depan bangsa)

3) Eufimisme (ungkapan pelembut)
Adalah majas perbandingan yang melukiskan sesuatu benda dengan kata-kata yang lebih lembut untuk menggantikan kata-kata lain agar lebih sopan.
Contoh:
- Para tuna karya perlu perhatian yang serius dari pemerintah. (pengangguran)
- Anak ini memang lemah dalam pelajaran IPA. (bodoh)
- Bapak sedang ke belakang. (WC/ kamar mandi)

4) Sinekdoke dapat dibedakan menjadi 2, yaitu:
a. Pars pro toto, yaitu majas sinekdoke yang melukiskan sebagian tetapi yang dimaksud adalah seluruhnya
Contoh:
- Sudah lima hari dia tak kelihatan batang hidungnya. (orang)
- Dia mempunyai 5 ekor kuda. (kuda utuh)
b. Totem pro parte, yaitu majas sinekdoke yang melukiskan seluruhnya yang dimaksud sebagian.
Contoh:
- SMAN 8 Kediri memenangkan bola basket ulang tahun gudang garam ke 50 tahun 2008. (tentu yang dimaksud pemain bola basket, tidak semua siswa)

5) Alegori
Yaitu majas yang memperlihatkan perbandingan yang utuh. Beberapa perbandingan yang membentuk satu kesatuan. Alegori juga merupakan metafora yang diperluas dan berkesinambungan.
Contoh:
- Berhati-hatilah dalam mengemudikan bahtera hidup keluargamu. Sebab lautan kehidupan ini penuh badai topan yang ganas, batu karang dan gelombang yang setiap saat dapat menghancurkan oleh karna itu para nahkoda dan para awaknya harus selalu seia sekata dan satu tujuan, agar dapat mencapai pantai bahagia dengan selamat.

Istri: Nahkoda
Suami: Juru mudi
Pantai bahagia: Kel. bahagia
Badai Topan, batu karang & gelombang: halangan, kesulitan, cobaan

Fabel dan parabel merupakan alegori singkat.

Fabel adalah sejenis alegori yang di dalamnya terdapat binatang yang dapat berbicara dan bertingkah lagu seperti manusia.
Selanjutnya parabel adalah alegori singkat yang mengandung ajaran moral dan kebenaran. Biasanya parabel diambil dari kitab suci.

6) Hiperbola
Adalah majas perbandingan yang melukiskan sesuatu kdengan mengganti peristiwa/ tindakan sesungguhnya dengan kata-kata yang hebat pengertiannya untuk menyangatkan arti, sehingga kadang-kadang terkesan belebihan.
Contoh:
- Harga bensin membumbung tinggi.
- Darahnya mendidih mendengar hinaan kawannya.

7) Simbolik
Adalah majas perbandingan yang melukiskan sesuatu dengan memperbandingkan benda-benda lain sebagai simbol/ perlambangan.
Contoh:
- Dari dulu ia tetap saja menjadi lintah darat. (lambang pemeras, pemakan riba)
- Ia tak berani ugal-ugalan lagi, karena sudah mendapat kartu merah dari orang tuanya. (peringatan keras/ terakhir)

8) Litotes (Hiperbola negatif)
Adalah majas perbandingan yang melukiskan keadaan dengan kata-kata yang berlawanan dengan kenyataan yang sebenarnya guna merendahkan hatinya.
Contoh:
- Perjuangan kami hanyalah setitik air dalam samudra luas.
- Maaf, kami hanya dapat menghidangkan teh dingin dan kue kampung saja.

9) Alusio
Majas perbandingan dengan mempergunakan ungkapan pribahasa/ kata yang sudah diketahui secara umum:
Contoh:
- Ah, dia itu tong kosong nyaring bunyinya
- Anak itu benar-benar berperut karet.

10) Asosiasi
Majas perbandingan yang membandingkan sesuatu dengan keadaan lain karena ada persamaan sifat.
Contoh:
- Wajahnya pucat bagai bulan kesiangan.
- Semangatnya keras bagai baja.

11) Perifrasis
Perbandingan yang melukiskan sesuatu dengan menguraikan kata yang mengandung arti yang sama dengan kata yang digantikan itu.
Contoh:
- Petang barulah itu pulang. Menjadi à Ketika matahari bilang di balik gunung barulah ia pulang.
- Jangan terlalu matrealis. Menjadi à Jangan terlalu mempertaruhkan harta benda.

12) Metonimia
Majas perbandingan yang mengguakan Merk dagang/ nama barang untuk melukiskan sesuatu yang digunakan atau dikerjakan sehingga kata itu berasosiasi dengan benda keseluruhan.
Contoh:
- Kemarin, ia memakai Fiat. (mobil fiat)
- Belikan ayah gudang garam. (rokok gudang garam)
- Elok membaca gadis. (majalah)

13) Antonomasia
Majas perbandingan dengan menyebutkan nama lain terhadap seseorang berdasarkan ciri/ sifat menonjol yang dimilikinya.
Contoh:
- Si gendut itu telah datang
- Hai jangkung, apa kabar?



14) Tropen
Majas perbandingan yang melukiskan sesuatu dengan membandingkan suatu pekerjaan/ perbuatan dengan kata-kata lin yang mengandung pengertian yang sejalan dan sejajar.
Contoh:
- Seharian dia berkubu dalam kamar. (di dalam kamar tidak keluar2)
- Setiap malam ia menjual suaranya. (bernyanyi)

15) Parabel
Majas perbandingan dengan menggunakan perumpamaan dalam hidup. Majas ini terkandung dalam seluruh isi karangan. Contoh pada novel.

16) Alusi
Majas yang menghubungkan sesuatu dengan seseorang/ tempat/ peristiwa.
Contoh:
- Kejadian itu mengingatkan aku pada peristiwa matahari.
- Gadis kecil itu adalah kartini di masa mendatang.

B. MAJAS PERTENTANGAN
1) Antitesis
Majas pertentangan yang melukiskan sesuatu dengan menggunakan kepaduan kata yang berlawanan arti.
Contoh:
- Hidup matinya manusia ada di tangan Tuhan.
- Canti atau tidak, kaya atau miskin. Bukanlah suatu ukuran nilai seseorang.

2) Paradoks
Majas pertentangan yang melukiskan sesuatu seolah-olah bertentangan, padahal maksud sesungguhnya tidak karena objeknya berlainan.
- Hatinya sunyi tinggal di kota Jakarta yang ramai.
- Dia kaya harta tetapi miskin hati
- Hatinya merasa kesepian di tengah keramaian.

3) Okupsi
Majas pertentangan yang melukiskan sesuatu dengan bantahan, tetapi diberi penjelasan atau diakhiri dengan kesimpulan.
Contoh:
- Merokok itu merusak kesehatan, akan tetapi si perokok tidak dapat menghentikan kebiasaannya, maka muncullah pabrik-pabrik rokok karena untungnya banyak.

4) Kontradiksi
Majas pertentangan yang memperlihatkan pertentangan dengan penjelasan semua.
Contoh:
- Semua murid kelas ini hadir kecuali si Jaim yang sedang ikut Jambore
- Kami semuya sudah bangun, kecuali adik kami yang bungsu

5) Akronisme
Majas pertentangan yang menunjukkan adanya ketidak sesuaian antara apa yang dikemukakan dengan kenyataan.
Contoh:
Zaman keemasan Mojopahit, prajuritnya telah menyebarkan wilayah kekuasaan. Perahu-perahu mereka gunakan sebagai alat transportasi. Kompas* mereka gunakan sebagai penunjuk arah perjalanan mereka mengarungi samudra nan luas itu.
*(Zaman majapahit kompas belum ditemukan).

C. Majas Penegasan
1) Pleonasme
Majas penegasan yang menggunakan sepatah kata yang msebenarnya tidak perlu dikatakan lagi karena arti tersebut sudah terkandung dalam kata yang diterangkan.
Contoh:
- Saya melihat dengan mata kepala sendiri peristiw itu. (mata itu ada di kepala)
- Salju puhit itu sudah turun ke bawah. (salju pasti putih, turun pasti ke hawah)

2) Repetisi
Majas penegasan yang melukiskan sesuatu dengan mengulang kata atau beberapa kata berkali-kali yang biasanya dipergunakan dalam pidato.
Contoh:
- Kita junjung dia sebagai pemimpin, kita junjung dia sebagai pelindung, kita junjung dia sebagai pembebas kita.
- Selama darahku masih mengalir, selama jantungku masih berdetak, dan selama nafasku masih berhembus, selama itu pula aku akan menegakkan keadilan.

3) Paralelisme
Ialah majas penegasan seperti repetisi, tetapi dipakai dalam puisi. Para lelisme terbagi menjadi:
a. Anafora yakni kata atau frase yang diulang terletak di awal kalimat atau lirik.
Contoh:
- Kaulah diam malam yang kelam
Kaulah terang sawang yang lapang
Kaulah lelap orang di lawang

- Tuhan
Apakah arti lahir
Apakah arti hidup
Apakah arti mati
Bagiku…

b. Epifora yakni bila kata atau frase yang diulang terletak diakhir kalimat atau lirik.
Contoh:
Kalau kau mau, aku akan datang
Kalau kau menghendaki, aku akan datang
Bila kau minta, aku akan datang

4) Tautologi
Adalah majas penegasan yang melukiskan sesuatu dengan menggunakan kata-kata yang sama artinya (bersinonim) untuk mempergegas arti.
Contoh:
- Saya khawatir serta was-was akan keselamatannya
- Saya sangat tidak mengharapkan dan tiak menginginkan peristiwa itu terjadi

5) Simetri
Adalah majas penegasan yang melukiskan sesuatu dengan mempergunakan satu kata, kelompok kata atau kalimat yang diikuti oleh kata, kelompok kata atau kalimat yang seimbang artinya dengan yang pertama.
Contoh:
- Ayah diam serta tak suka berkata-kata
- Kakak erjalan tergesa-gesa, seprti dikejar anjing

6) Enumerasio
Adalah penegasan dengan melukiskan beberapa peristiwa membentuk satu kesatuan yang dituliskan satu persatu supaya tiap-tiap peristiwa namapak jelas.
Contoh:
Angin berhembus, laut tnang, bulan memancar lagi

7) Klimaks
Adalah majas penegasan dengan menyatakan beberapa hal berturut-turut dengan menggunakan urutan kata-kata yang makin lama makin memuncak pengertiannya.
Contoh:
- Menyemi benih, tumbuh hingga menuainya, aku sendiri yang mengerjakannya
- Anak-anak remaja, dewasa datang menyaksikan pertandingan sepak bola
- Hiburan itu mampu mempesona anak-anak, remaja, dewasa, bahkan orang-orang tua

8) Anti Klimaks
Adalah majas penegasan dengan beberapa hal berturut-turut degnan menggunakan urutan kata makin lama makin melemah pengertiannya.
Contoh:
- Jangankan seribu atau seratus, serupiahpun aku tak punya
- Presiden, mentri, gubernur, bupati, camat dan lurah bertekan memberantas KKN

9) Retorik
Adalah majas penerangan dengan menggunakan kalimat tanya yang sebenarnya tidak memerlukan jawaban karena baik penanya maupun yang ditanya sudah mengetahui apa jawabannya (kalimat tanya retoris)
Contoh:
- Mana mungkin ornag mati hidup kembali?
- Siapa yang melarangmu berbnuat bijak?
- Bukankah negara kita negara republik?

10) Koreksio
Ialah majas penegasan berupa membetulkan (mengoreksi) kembali kata-kata yang salah diucapkan baik disengaja maupun tidak.
Contoh:
- Hari ini dia sakit ingatan, eh… sakit kepala maksudku
- Dia memegang, eh… tidak dia membawanya

11) Ansidenton
Adalah majas penegasan yang menyebutkan beberapa benda, hal atau keadaan secara berturut-turut tanpa memakai kata penghubung.
Contoh:
- Kemeja, sepatu, kaos kaki, dibelinya di toko itu
- Meja, kursi, bantal, berserakan di kamarnya

12) Paksidenton
Adalah majas penegasan yang menyebutkan beberapa benda, hal atau keadaan secara berturut-turut memakai kata penghubung.
Contoh:
- Dia tidak tahu, tetap saja ditanyai, akibatnya dia marah-marah
- Ia membeli buku, kemudian pensil, dan penghapus

13) Ekslamasio
Adalah majas penegasan yang memakai kata-kata seru sebagai penegasan.
Contoh:
- Amboi… indahnya pemandangan ini
- Aduhai ramainya pertunjukan ini

14) Preterito
Adalah majas penegasan yang melukiskan sesuatu dengan menyembunyikan/ merahasiakan sesuatu dan pembaca harus menerka apa yang disembunyikan itu.
Contoh:
- Kehirukpikukan masyarakat Yogyakarta dalam menyambut gerhana matahari total yang langka ini tidak usah saya ceritakan lagi.
- Tidak usa kau sebut namanya, aku sudah tau siapa penyebab kegaduhan itu.

15) Interupsi
Adalah majas penegasan yang menggunakan kata-kata atau bagian kalimat yang disisipkan di antara kalimat pokok guna lebih menjelaskan dan menekankan bagian kalimat sebelumnya.
Contoh:
- Aku, orang yang 10 tahun bekerja di sini, belum pernah dinaikkan pangkatku
- Asep, anak berbaju putih itu, tiba-tiba menangis
- Tiba-tiba ia, Amir anak pak lurah, pingsan

16) Inversi
Adalah majas yang dalam pengungkapannya menempatkan predikat di depan subjek karena dirasa prediikat lebih penting dikemukakan dahulu.
Contoh:
- Pergilah ia tadi pagi. ( P S K )
- Melamun saja Ninda sejak tadi. ( P S K )

17) Elipsis
Adalah majas yang menggunakan kalimat-kalimat elips (kalimat yang menyembunyikan satu kata/ frasa dengan keyakinan bahwa unsur yang disembunyikan itu diketahui oleh pendengar/ pembaca).
Contoh:
- Kemarin ia pergi ke surakarta, sekarang Jakarta
- Kami disuruh makan soto,ia rawon
- Siti membeli buku, Lusia pensil
- Ayahku polisi, ibuku dokter

D. Majas Sindiran
1) Ironi
Adalah majas sindiran yang melukiskan sesuatu dengan menyatakan sebaliknya dari apa yang sebenarnya, dnegan maksud menyindir.
Contoh:
- Biarlah yang bicara terus waktu pelajaran akan menjadi profesor
- Manis sekali yang kamu buat, gulanya mahal ya!
- Aduh, cantinya kamu dengan dandanan yang norak ini

2) Sinisme
Adalah gaya sindiran dengan menggunakan kata-kata sebaliknya seperti ironi tapi kasar.
Contoh:
- Itukah yang dinamakan bekerja
- Muak aku melihat tingkah lakumu
- Muntah aku melihat perangaimu yang tak pernah mau berubah

3) Sarkasme
Adalah majas sindiran terkasar.
Contoh:
- Otakmu memang otak udang
- Cih, mukamu seperti burung itu, memuakkan
- Bajingan keluarkan dari ini
- Kau ini, memang tak bisa dikasihani, setan

Posting Komentar

0 Komentar