Di mana cemburu seorang ayah?
Ketika tak peduli apa yang dipakai anaknya
Ketika tak peduli kapan ia datang dan pergi
Di mana cemburu seorang kakak?
Ketika membiarkan adik berpakaian tak pantas
Ketika membiarkan ia datang dan pergi malam tanpa pamitan
Di mana cemburu seorang suami?
Ketika mebiarkan istri
Ketika tak ada sapa, kala ia salah
Ketika membiarkan segala
Oh,
Dimana cemburu itu?
Bukan cemburu tanpa alasan
Tapi cemburu karena ingin menjaga
Bukan cemburu buta
Tapi cemburu karena cinta
Karena Sang Pencipta
Oh, indahnya
Cemburu dengan anggun
Perlahan, saling mengingatkan
"Jika kau peduli, kau akan menjaga"
-----------------------------------------------------------
Karena peduli bukan hanya mendukung ketika ia benar
Peduli juga mengingatkan ketika ia salah.
-----------------------------------------------------------
Kediri, 27 Maret 2014
Tak ada cinta jika tak cemburu
Tapi, cemburu harus diarahkan agar tak serampangan
Agar tak saling menyakiti :-)
Nabi Shalallahu 'alaihi wasallam bersabda:
ثلاثة لا ينظر الله عز وجل إليهم يوم القيامة: العاق لوالديه، والمرأة المترجلة، والديوث.( رواه Ø£Øمد والنسائي
Artinya : "Tiga golongan yang Allah tidak akan melihat (bermakna tiada bantuan dari dikenakan azab) mereka di hari kiamat : org yd durhaka kepada ibu bapaknya, Perempuan yang menyerupai lelaki dan lelaki DAYYUS" ( Riwayat Ahmad & An-Nasa'i: Albani mengesahkannya Sohih : Ghayatul Maram, no 278 )
Dalam riwayat lain dikatakan Dayyus yaitu seseorang lelaki yang membiarkan kejahatan (seperti: zina, buka aurat, bergaul bebas) yang dilakukan oleh ahlinya (isteri dan keluarganya).
Jika kita melihat tafsiran oleh para ulama berkenaan istilah Dayus ia adalah seperti berikut:
هو الذي لا يغار على أهله
Artinya: "Seseorang yang tidak ada perasaan cemburu (kerana iman) terhadap ahlinya (isteri dan anak-anaknya). [An-Nihayah,2/147 ; Lisan al-Arab, 2/150]
Referensi: Cemburu vs Dayyus
5 Komentar
dan aku selalu cemburu padanya
BalasHapussalam sukses sobat Fikri Si Pemimpi ^^
*) dah lama tak berkunjung kemari.
salam silaturohim...
:-) sippp
BalasHapusterimakasih mas, salam sukses juga...
hehe iya mas, sama saya juga jarang lihat jejakpuisi
juga lama tak kirim puisi
karena saya pun juga jarang nulis puisi
maaf dan salam silaturrohim juga
cemburu itu hilang ditelan masa..
BalasHapusbenar, seharusnya rasa cemburu/ kepedulian itu ada untuk mengingatkan ketika ia salah... tapi sayangnya di zaman sekarang ini, semua rasa yang seharusnya dicemburukan menjadi hal yang telah biasa untuk dipandang sehingga rasa cemburu itu hilang perlahan...
Semoga KKN-nya lancar ya ;)
BalasHapusMohon doanya semoga dimudahkan juga untuk jejakpuisi.com. Sedang mencoba untuk menerbitkan antologi puisi, hampir 2 tahun belum sempat (haddeeeuuhhh). Tetapi sekarang sedang dalam proses untuk pengajuan... masih rancu hendak mau dikemanakan.
Cemungut aja lah ^^
Aamiiin, termakasih kak...
BalasHapusYups, saling mendoakan dan saya juga mendoakan semoga jejakpuisi.com lancar dalam pengajuan dan penerbitan nantinya.
Pertama dipublish di blog, grup fb, :)
Untuk kelanjutannya saya juga belum ada inspirasi
okeoke, semangat kak
Silahkan meninggalkan komentar.
Kritik & Saran. Terimakasih atas kehadiran dan juga ukiran jejak Anda.