sumber gambar : zazzle.com |
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Barangsiapa yang mempunyai tiga anak perempuan kemudian ia sabar atasnya, memberikan makanan dan pakaian maka mereka menjadi hijab (penghalang) dari neraka.”
Apakah penghalang dari neraka ini untuk kedua orang tuanya saja ataukah
termasuk di dalamnya pula ibu asuhnya (selain ibu kandung)?
Jawaban:
Hadits tersebut umum untuk bapak dan ibu sebagaimana sabda beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Barangsiapa yang memiliki dua anak perempuan lalu ia berbuat baik kepadanya, maka keduanya akan menjadi penghalang dari mereka.”
Begitu pula jika orang tua mempunyai saudara-saudara perempuan, bibi,
atau selainnya kemudian mereka berbuat baik kepadanya maka kita memohon
kepada Allah surga bagi mereka, karena manakala seseorang berbuat baik
kepada mereka, maka dia berhak memperoleh ganjaran yang besar dan dia
dijauhkkan dari neraka. Hal ini adalah kekhususan bagi seorang muslim.
Seorang muslim jika melakukan kebaikan dengan mengharap wajah Allah,
maka hal tersebut menjadi sebab selamatnya dari neraka. Keselamatan dari
neraka dan masuk surga mempunyai sebab-sebab yang sangat banyak.
Hendaknya seorang muslim memperbanyak sebab-sebab tersebut dan Islam
sendiri adalah pondasi utama dan sebab yang paling asasi untuk masuk
surga dan selamat dari neraka.
Di sana ada beberapa amalan yang jika dilakukan oleh seorang muslim,
maka dia masuk surga dan selamat dari neraka karenanya. (Amalan-amalan
itu ialah) semisal memberikan nafkah bagi anak-anak perempuan atau
saudara-saudara perempuan lalu berbuat baik kepada-Nya, maka mereka akan
menjadi penghalang dari neraka. Demikian pula bagi yang meninggal tiga
anaknya yang belum baligh, maka mereka akan menjadi hijab dari neraka.
Para sahabat bertanya, “Ya Rasulullah, bagaimana kalau dua (anak)?” Beliau menjawab, “Dua juga.” Mereka tidak menanyakan jika satu orang anak.
Dan telah shahih dari beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam, bahwa beliau bersabda, “Allah
Subhanahu wa Ta’ala berfirman (hadits qudsi): Tidaklah ada ganjaran
bagi seorang hamba-Ku yang beriman jika kekasihnya di dunia diambil,
lalu ia berharap pahala, kecuali surga.”
Allah Subhanahu wa Ta’ala menerangkan, bahwasanhya tidak ada
balasan bagi hamba yang beriman jika diambil (oleh-Nya) orang-orang
yang ia cintai di dunia lalu ia bersabar dan berharap pahala, kecuali
surga. Maka satu orang saja dari anak
kita masuk dalam hadits ini, jika Allah mengambilnya lalu bapak atau
ibunya atau kedua-duanya bersabar dan mengharap ridha dan pahala Allah,
maka surga bagi keduanya. Ini adalah keutamaan dari Allah yang sangat besar.
Demikian pula suami, istri, seluruh kerabat, dan sahabat-sahabatnya,
jika bersabar dan mengharap pahala dari Allah, maka mereka masuk ke
dalam hadits
ini, tentunya dengan berhati-hati dari hal-hal yang menyebabkan tidak
diperolehnya keutamaan tersebut seperti meninggal di atas dosa-dosa
besar. Kita memohon keselamatan kepada Allah. (Majmu’ Fatawa wa Maqalat Mutanawwi’ah, 4/375-376)
Sumber: Majalah al-Mawaddah, Edisi 7 Tahun I ,Shafar 1429 H – Februari 2008
Artikel www.KonsultasiSyariah.com dengan penataan bahasa seperlunya.
0 Komentar
Silahkan meninggalkan komentar.
Kritik & Saran. Terimakasih atas kehadiran dan juga ukiran jejak Anda.