Rain : "Rindu siapa?"
Windy : "Rindu hantu!"
Rain : "Ya sudah, sana berpelukan dengan hantu"
Windy : "Dasar gak punya hati, rindu kamu ngerti!"
Rain : "Oh, aku juga rindu kamu"
Windy : "@#$#"
Rain : "Diam?"
Windy : "Gak apa-apa, orang aneh"
Rain : "Siapa yang aneh?"
Windy : "Rain, malam ini indah ya"
Rain : "Iya, dingin"
Windy : "Selalu gak nyambung. Indah, lihat bintang itu"
Rain : "Kenapa dengan bintang itu?"
Windy : "Dia memancarkan kerinduan seseorang kepada orang lain"
Rain : "Dari mana kamu tahu?"
Windy : "Ngarang!!!"
Rain : "Haha, pastinya"
Windy : "Kamu tuh gak ada romantis-romantisnya Rain!"
Rain : "Aku bukan orang romantis"
Windy : "#$^@%$"
Rain : "Ada apa dengan wajahmu? Ekspresi apa itu?"
Windy : "Gak ada, aku cuma mau menikmati indah bintang malam ini. Walau kamu bilang dingin, dan aku akan mengingat selalu malam ini. Akan ku simpan baik memoriku"
Rain : "Ya, semoga saja"
Windy : "Apa maksudmu???"
Rain : "Semoga kamu selalu ingat"
Windy : "Ya. Kalau kamu?"
Rain : "Apa?"
Windy : "Gak ada, lupakan"
Rain : "Oke... di taman ini. Pertama kali kita bertemu kan?"
Windy : "Kamu masih ingat, ku pikir kau sudah lupa"
Rain : "Kamu selalu duduk di sini di malam seperti ini, sendiri"
Windy : "Dan kamu selalu mengintip aku"
Rain : (hanya tersenyum)
Windy : "Tapi akhirnya aku gak sendiri lagi. Aku bersama orang yang selalu mengintipku dulu. Dan orang yang sangat menjengkelkan sedunia"
Rain : "Menjengkelkan? Tapi kenapa kamu mau aku temani?"
Windy : "Tak tahu, walau menjengkelkan tapi nyaman di sisimu"
Rain : "Bilang saja kamu suka aku"
Windy : "Hah???"
Rain : "Wajah mu memerah"
Windy : "Hah? Kamu sok keren, sok cool, sok gak suka aku!"
Rain : "Emang kamu tahu?"
Windy : "$%@#$$#"
Rain : "Kamu, selalu di sini malam begini. Apa yang kamu lakukan?"
Windy : "Seperti saat ini, aku membayangkan ada seseorang menemaniku untuk menikmati malam dan bintang"
Rain : "Imajinasimu pasti di atas rata-rata"
Windy : "Kata-katamu selalu gak nyambung"
Rain : "Haha, dasar anak mama"
Windy : "Aku anak papa dan mama ngerti!"
Rain : "Oke, sudah cukup... aku pamit"
Windy : "Mau ke mana?"
Rain : "Pulang"
Windy : "Kamu gak punya rumah, mau pulang ke mana?"
Rain : "Rumah mama dan papa"
Windy : "Hahaha. Kamu pasti pemecah rekor dunia untuk orang aneh dan menjengkelkan!"
Rain : "Hem, kamu masih rindu? Tak mau ditinggal?"
Windy : "Apa yang kamu katakan? Sudah pulang sana!"
Rain : "Jangan pura-pura. Oke aku pulang dulu, anak mama juga cepat pulang ya?"
Windy : "Kamu tuh yang anak mama!"
Rain : "Bye manis"
Windy : "What? Bahkan kamu memanggil aku manis. Aneh, bener-bener aneh nih orang"
Rain berjalan pulang menuju rumahnya. Windy sejenak menikmati sepi malam ini, di telinganya masih terngiang kata "Bye manis". "Dasar, apa maksud dia memanggil aku manis. Ini orang selalu aneh, tak bisa ditebak jalan pikirannya. Benar kalau dia orang aneh sedunia" gumam Windy.
Rain dalam bahasa kita berarti hujan, dia memang selalu dingin tapi selalu memberikan kesejukan. Sedang Windy dalam bahasa kita berarti berangin, dia membawa sedikit keributan. Keributan yang membuat hancur apa yang ada di sekitarnya, tapi juga bisa membuat tertata rapi apa yang ada. Rain & Windy bisa saling melengkapi untuk menghancurkan dunia dan juga bisa membangun dunia agar menjadi lebih indah. *_*
Diary Rain (setelah pertemuan ini)
6 Maret 2012
Oleh : Fikri si Pemimpi
1 Komentar
cermin yg bagus bgt ^_^
BalasHapusSilahkan meninggalkan komentar.
Kritik & Saran. Terimakasih atas kehadiran dan juga ukiran jejak Anda.